1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, niscaya kamu akan bahagia. 2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, niscaya kamu semakin kaya. 3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, niscaya kamu akan termotivasi. 4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain, niscaya kamu akan dipedulikan. 5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu, niscaya orang itu paham dengan kamu. 6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis, tapi menulislah, niscaya inspirasi akan hadir dalam tulisanmu. 7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah, niscaya proyek akan menunggumu. 8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai, niscaya kamu akan dicintai.

Minggu, 01 Februari 2015

Celoteh Riza' Azis ....

Assalamu’alaikum    Wr.    Wb.

Hemmmm .... malam minggu duduk sendiri di tempat mangkal ... tempat yg didesign khusus bwt ngrampungke gawean ... bwt ngobrol ngalor ngidul sm sederek pesbuk ... bwt aktivitas privasi ... dan bwt apa aja yg pengin dikerjain .... huaaaaaaaah ... akhirnya nguantuuuuuuk ...... dech. 

Tiba” dtg sorg sahabat .... tok ... tok ... tok ... mengetuk pintu “ Assalamu’alaikum” ucapnya.

Akupun membalasnya dg ucapan “wa’alaikum salam warohmatullah wabarokatuh”.
Greeeekkkkk .... pintu kubuka ....  ternyata .... Mas Paung yg dtg.


Hah ... ???!!! aku terkejut melihat dia dtg ke tempatku. Kupersilahkan duduk dan saling bercerita. Terjadilah sharing profit .... (eh ... bukan sharing profit ... sharing pengalaman maksudnya) ... he he he .... keclitut juga aku ngomong ... sori sori sori .... soriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ..... wkwkwkwk.
Singkat cerita : ada pelajaran berharga dr pembicaraan kami berdua ... mengingatkan pada sebuah hadits yg berbunyi : “Sebaik-baik perbuatan adalah yang dilakukan seseorang secara terus menerus walaupun sedikit”.

( HaaaHHHH .... sinyale lagi pepek kyeh .... bisa ngomong bener sih ... )

Beban fikiran dan beban pekerjaan serta beban” lainnya acap kali dirasakan berat, dan semakin berat dirasakan, bahkan hampir tak kuasa untuk dirasakan. Hal ini sering disebabkan oleh kurangnya atau bahkan tidak adanya manajerial yg mengarah pada membiasnya suatu beban tersebut. Perencanaan yang kurang matang sebagai faktor yg sering tidak disadari menjadi beban fikiran yang berkepanjangan.

Kita sering menggerutu karena :
-  Tidak sabar ingin melakukan apa saja dengan sekali jadi.
-  Tidak sabar ingin memperoleh keuntungan yang besar sekali jalan
-  Tidak sabar ingin menjadi org pintar sekali belajar
-  Tidak sabar ingin menjadi pegawai sehingga harus melalui prosedur yang tidak benar
-  Tidak sabar ingin menjadi orang kaya sehingga mau melakukan apa saja
-  Tidak sabar ingin menjadi ..... Tidak sabar ingin berbuat .... apa saja dengan cepat .... dst.

( Wah  wah wah .... aku jadi tersinggung  sendiri nich .... ??? ....  he he he ... )

Sikap seperti itu membuat kita merasa capek dan bosan, lalu meninggalkannya. Padahal jika kita melakukannya tahap demi tahap, sedikit demi sedikit, sesuai dengan perencanaan kita, pasti akan mampu melalui fase-fase itu dengan tenang dan nyaman. Tidak lagi menjadi beban berat dan berkepanjangan untuk dirasakan.

Sekarang begini, logikanya :  tetesan demi tetesan air akan dapat membentuk sebuah aliran yang deras. Tetesan demi tetesan air akan dapat membuat batu yang keras menjadi berlubang. Seutas tali yang karena lama mengikat pinggang bukit akan mengguratkan bekas.
Seandainya saja seseorang mampu membagi pekerjaannya yang menyangkut dengan karya yang dijalaninya, sekaligus mampu melakukan secara bertahap, itu jauh lebih produktif dari pada melakukan sekaligus. Seorg pelajar yang belajar sedikit demi sedikit, itu jauh lebih efektif ketimbang yang belajar sekaligus.  Sorg pekerja yg mencari keuntungan usaha secuil demi secuil itu lebih nyata dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh sekaligus tapi hanya sekali, dst.

Dalam hadits lain disebutkan : “Sesungguhnya orang yang memaksakan diri itu tidak akan kuasa menahan keletihan punggungnya dan tidak akan mampu menyelesaikan jarak tempuh”.

Jadi ... Monggo disimpulkan sendiri ... bagaimana kita harus bertindak, bersikap, dan mensikapi segala siutasi yang ada. (Sebab ... ternyata aku sudah ngantuuuk banget ... ga bisa menyimpulkan sendiri ... he he he )
Wassalamu’alaikum     Wr.    Wb.

reff. "La-Tahzan"

1 komentar:

  1. PENGEN PUNYA SMARTPHONE KELAS ATAS TAPI GA BIKIN KANTONG TERKURAS? SILAHKAN CHAT DI BBM INVET PIN: 24C4A399 ATAU HUB/SMS:0857-5729-9675- ATAS NAMA NABILA SAIRA SHOP. TERSEDIA BERBAGAI MEREK MULAI DARI SAMSUNG, I PHONE, ZONY EXPERIA DLL JUGA ADA LAPTOP, CAMERA, DLL. BARANG ASLI ORIGINAL 100%, ( BUKAN SC ATAU REPLIKA )

    BalasHapus

 photo Banner1.gif

Entri Populer